“Yang dicari adalah kesesuaian, bukan yang terbaik. Sebab, yang terbaik bukan serta merta yang menjadi pemenang.”—Eka Sofyan Rizal
Sabtu, 31 Januari 2015 sekiranya menjadi hari yang panjang bagi para peserta Rerancang Identitas AQUA Lestari. Sejak pukul 10.00 WIB, tujuh belas* peserta telah mengisi selasar lantai 2 Kantor AQUA di Jalan Pulo Lentut, Kawasan Industri Pulo Gadung.
Di sanalah, di hadapan dewan juri dan perwakilan dari AQUA, para peserta memaparkan gagasan dan rancangannya. Sejalan dengan landasan yang melatari pelaksanaan kegiatan, metode yang diusung dalam program Rerancang Identitas AQUA Lestari menawarkan dimensi baru dari sebuah kompetisi desain: hadirnya kembali proses dialog dan diskusi pada tiap gagasan yang muncul di dalamnya, termasuk pada hasil rancang yang dikompetisikan itu sendiri.
Ruang penjurian menjelma menjadi sebuah ruang studi. Hasil rancang yang dikompetisikan tak berhenti hanya sampai pada penyampaian satu arah dari desainer ke klien. Selepas 10 menit yang diberikan pada masing-masing peserta, dewan juri yang terdiri dari Cecil Mariani, Danton Sihombing, dan Eka Sofyan Rizal membuka ruang diskursus lewat proses tanya-jawab—yang tak jarang menegangkan—yang menjadi elemen penting pada hari itu. Proses ini sekiranya mengafirmasi kembali apa yang Eka Sofyan paparkan pada Lokakarya tahap II: bahwa desain salah satunya dapat memperoleh kematangan setelah melalui proses uji argumentasi. Pimpinan AQUA Grup, Parmaningsih Hadinegoro, dan Sustainable Development Director AQUA, Sonny Sukeda, juga turut memperkaya dialog yang terbangun di sana
No comments:
Post a Comment